Langsung ke konten utama

Pacitan Story with Masjid Nasional Al Akbar Surabaya



Jam menunjukkan pukul 5 pagi namun kendaraan belum berangkat. Telat 1 jam karena ketiduran, maafkan saya ustad ustad (piss). Mobil melaju menuju jalan yang masih lengang dan sepi karena masih pagi hari. 3 rombongan bergerak hari itu menuju pacitan. lokasi yang 1 bulan lalu terkena bencana alam banjir dan tanah longsor. rombongan baksos dari masjid nasional al akbar terdiri dari laz mas, forum komunikasi masjid staf masjid serta remaja masjid bersama sama membantu untuk melakukan penyerahan bantuan sosial bencana yang berasal dari jamaah masjid al akbar.

Cuaca hari itu mendukung perjalanan kami menuju lokasi. melewati jalan baru yang menurutku ini pengalaman yang nikmat setelah menjalani pekerjaan yang penat. rabu bukan kelabu aku sudah meminta ijin atasan untuk libur mengikuti kegiatan ini. perjalanan kami melewati jalan tol kertosono hingga tembus jombang. tol kertosono yang begitu nyaman dan indah, membentang sawah dan terlihat pegunungan.
5 jam perjalanan kami mulai memasuki tanah pacitan. pemandangan yang mencuci mataku karena ini pertama kali

Aku datang ke pacitan. melewati lembah lembah dataran tinggi, suasananya seperti memasuki kawasan mojokerto yang di iringi gunung gunung yang menawan. ucapan pujian kepada AllAH SWT tak terlepas dari apa yang aku lihat. ini adalah keindahan alam yang luar biasa. Bumi Allah Surga Dunia.

Dibalik keindahan tanah pacitan ini ternyata beberapa waktu lalu menjadi kiamat kecil, karena tanah longsor dan banjir besar. tak pernah menyangka sunga yang sudah dalam kebawah itu beberapa waktu lalu meninggi setinggi jalan di atas lembah sangat tinggi hingga menghacurkan apa saja yang ada di sekitarnya. jembatan yang terputus, sawah yang siap panen hancur tak terselamatkan. bekas bekas bencana masih terlihat sedikit.












Kami sudah tiba di lokasi pertama untuk penyerahan bantuan, Desa Semo Arjosari. setelah melakukan perjalanan jauh kami segera melakukan solat jama' qosor karena perjalanan masih jauh untuk melakukan lokasi berikutnya.
Masjid Darussalam Semo di desa arjosari adalah lokasi pertama kami yang terparah dari sumber yang ada. Imam masjid menerima kedatangan kami bersama beberapa warga. diceritakan bahwa beberapa desa terkena bencana bukan hanya dampak saja. rasa tak percaya dan tak menyangka lokasi dataran tinggi yang harusnya aman dari banjir bisa menjadi bencana luar biasa. kejadian yang mencekam pada hari senin dan selasa 2x. tak ingat kapan kejadian itu yang pasti membuat trauma tersindiri.

Penuturan dari warga desa kembang membuatku berimajinasi bagaimana keadaan waktu bencana terjadi. bahwa tiada ada yang bisa menyelamatkan harta benda hanya diri sendiri dan do'a yang terpanjat agar bisa menyelamatkan diri. suasana mencekam karena terjadi pada waktu setelah maghrib, air tiba tiba meninggi dan tanggul jebol karena tidak kuat menahan air yang meluap karena longsor yang berasal dari dataran tinggi. hewan ternak tak terselamtkan karena tidak bisa menyelematkan diri. harta benda serta semua yang berada di dalam ataupun diluar rumah hanyut entah kemana. banjir bukan hanya air saja, namun lumpur besertanya. semua pasrah dan tidak harus berbuat

Pasca bencana bukan hanya infrastruktur saja yang rusak tapi mental warga yang trauma karena kejadian ini. semua berusaha tegar tabah dan pasrah bahkan ada yang sampai gila karena tak kuat menerima. itu sebagian kisah yang tuturkan tokoh masyarakat yang ada di desa kembang.



kami rombongan mengantarkan amanah dari jamaah masjid untuk menyalurkan bantuan ke mushola / masjid yang terdampak. garis bekas banjir pun masih nampak setinggi itukah banjir yang terjadi? tak bisa dibayangkan. salut untuk relawan yang sudah sangat sigap memperbaiki pasca bencana. setiap mushola dan masjid yang kami kunjungi sudah bersih dan cat dinding baru menutupi area seperti tampak tidak ada yang terjadi. bantuan mendukung untuk kenyamanan ibadah seperti karpet baru, al qur'an dan lain lain. namun ada satu desa yang sangat parah yang tidak bisa kamu jangkau kesana karena infrastruktur yang rusak dan warga akan turut membantu menyalurkan nya kesana.
perjalanan pertamaku mengunjungi lokasi pasca bencana. dibalik keindahan ada bencana yang mengancam namun tidak menyurutkan keyakinan bahwa selalu ada hikmah dibalik kejadian yang menimpa,pesan ustadz di musholla arjosari yang menyampaikan bahwa maksiat yang membawa bencana. Wallahua'alam

Komentar

Popular Posts

Mengenal Ukuran Majalah, Brosur, Undangan dan Media cetak

Pada kebanyakan masyarakat umum yang biasanya suka membaca, melihat, bahkan menyimpan buku,  brosur  dan  majalah  ataupun  koran  sering mengabaikan hal-hal sepele yang mengarah pada masalah sebuah ukuran bentuk sebuah buku, majalah, brosur, poster dll. Adakalanya di suatu instansi, sekolah-sekolah, universitas  yang ingin membuat sebuah profil katalog atau majalah siswa dan brosur, tidak tahu seluk beluk ukuran kertas yang sebenarnya untuk disesuaikan dengan media percetakan dan  desain grafis . Sangat penting memperhatikan jenis kertas dan ukuran standar pembuatan Brosur, Majalah, Poster, Buku Kenangan, Lefleat, Undangan dll. BROSUR  : membuat brosur bentuk ukuran kertasnya ada beberapa pilihan yaitu  A4, F4, Letter  dan  Custom . Hal ini sangat di anjurkan daripada memakai ukuran seenaknya sendiri karena ketentuan ukuran tersebut sudah dikondisikan dengan ukuran kertas plano (kertas ukuran besar sebelum dipotong-potong menjadi bagian tertentu, biasanya dijual khusus untuk d

Syarat dan Ketentuan Membuat Majalah

Pada dasarnya membuat  majalah, koran,  brosur , lefleat  dan sejenisnya ada beberapa kesamaan dan satu tujuan bentuk formatnya. Berdasarkan pengalaman saya sendiri banyak kesalahan-kesalahan mendasar telah dibuat oleh para desainer awam atau pemula yang nota bene asal buat, asal jadi. Padahal dari segi pembuatan majalah misalnya harus ada aturan main yg lbh spesifik misalnya jumlah halaman, standar ukuran font, pengaturan gambar, pengaturan margin dll. Ada poin – poin penting yang berhasil saya kumpulkan dalam membuat majalah, koran, buku profil, dll.  yaitu : 1.  Tentukan jumlah halaman  yang akan di buat, atur jumlah halaman dengan cara dibagi menjadi kelipatan 4 misalnya : 12 halaman, 16 halaman, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, 48, 52, 56 dan seterusnya. Ingat !! berapapun yang anda inginkan jumlah halaman harus genap jika dibagi menjadi 4, hal ini dikarenakan untuk menghindari kelebihan atau kekurangan beberapa halaman kosong. 2.  Ukuran font  standar untuk isi majalah ada

Tohoshinki Lirik FULL

ETERNAL Gairoju wo matteru kohaku no leaf kaze ni sarawarete Yuku Sukoshi kogoete iru chiisa nakata sotto uwagi wo Kaketa Kimi no yasashii koe kimi no mujakinakao Marude Hidamari no you dakara Itsumademo mamoritaiyo boku no Ude no nakade Shiroi toiki kasanea wa senagara Afuredasu Kono omoi wo ima kimi ni sosoide Yawarakana toki wo kokoru Furu wasetekanjita Massuguna kotobai tomadotteru kimi wa Koneko no yousa Tsunaidate wo tsuyoku Nigiri kaeshi fui ni Amaeru suburi Kibou michiru asu wo Korekara waiisho ni egaite ike souna kigashita Dokomademo Habatakeruyo kimi no yume wo nosete Kako no namida Nuguisatte ageru Bokura wo michibiku youni Terashidasu ikari Gayoruginaku fukaku futari no omoi wo Musunda Toki ni kimi wo miushi nai sou ni Nattemo Hitomi to jireba utsuru shinjitsu Kono kisetsu Ga Atonando meguri kitemo Kawaranai kono ai wo Boku wa Chikauyo Dokomademo habatakeruyo kimi no yume wo Nosetekako no namida nuguisatte ageru Itsumademo Mamo