Langsung ke konten utama

MAKALAH INDONESIA DI ERA GLOBALISASI (Kewarganegaraan)

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke khadirat Allah SWT
                        Alhamdulillah penyusun telah diberi kesempatan untuk memberikan argumentasinya yang dituangkan dalam makalah ini,tujuan penulis dalam menyusun makalah ini,penulis berasumsi bahwa pembaca harus tahu dan mengerti apa yang dimaksud Indonesia Di Era Globalisasi dan mengapa perlu sekali untuk dipelajari dan dipahami.
Berdasarkan pemikiran tersebut,baik mahasiswa maupun dosen harus saling membantu agar tercapai pemahaman secara visual dan mendetail.dan penulis menyampaikannya dengan gaya bahasa yang bersifat formal,berhati-hati secara READER FRIENDLY.Dalam arti penulis  berusaha untuk mengantisipasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul dalam pikiran mahasiswa setelah membaca makalah ini.
   Mengingat banyaknya topik yang harus dibahas dan disesuaikan dengan silabus Mata Kuliah KEWARGANEGARAAN diperguruan tinggi,maka penulis memberikan pengertian secara terperinci agar pembaca bisa cepat paham dengan maksud penulisan makalah ini.
   Penulis menyadari bahwa makalah ini masih mengandung banyak kekurangan.Oleh karena itu penulis sangat berterimakasih apabila pembaca bersedia memberikan kritik dan saran,sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan makalah berikutnya.
   Penulis juga mengucapkan terimakasih banyak kepada Dosen Kewarganegaraan yang  telah memberikan tugas makalah ini,karena dengan adanya makalah ini penulis bias lebih paham arti dan makna pembahasan Ketahanan Nasional.Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.Amiin…                                
Surabaya 10 Juli 2012


Penulis
 
                                                                                                                                          


PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada dasarnya globalisasi merupakan karakteristik hubungan antara produk bumi yang melampaui batas-batas konvensional seperti bangsa dan negara. Globalisasi yang mempengaruhi kehidupan antar bangsa dan negara di dunia bukan hanya tantangan, tetapi juga sekaligus merupakan peluang.
Tantangan merupakan fenomena yang semakin ektensif yang mengakibatkan batas-batas politik, ekonomi antar bangsa menjadi samar dan hubungan antar bangsa menjadi begitu transparan.
Globalisasi memiliki implementasi yang luas terhadap penghidupan dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Ditinjau dari prespektif kebangsaan, globalisasi menimbulkan kesadaran bahwa kita merupakan warga dari suatu masyarakat global dan mengambil manfaat darinya, namun disisi lain, makin tumbuh pula dorongan untuk tumbuh lebih melestarikan dan memperkuat jati diri bangsa. Di era globalisasi, bangsa-bangsa bersatu secara mengglobal, tetapi
bersamaan dengan itu muncul pula rasa kebangsaan yang berlebihan (cauvinisme) masing-masing bangsa. Hal inilah yang menyebabkan globalisasi merupakan era tekhnologi informasi, komunikasi dan transportasi.
Globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu Negara termasuk Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan negative diberbagai bidang kehidupan politik, ekonomi, ideology sosial budaya dan lain lain akan berdampak pada nilai nilai nasionalisme terhadap bangsa.
Era globalisasi memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk semakin mudah mendapatkan informasi sekaligus hiburan dari berbagai tempat, namun hal tersebut juga melahirkan harapan dan keinginan masyarakat yang semakin tinggi. Sering pengharapan tersebut namun tidak diimbangi dengan pengetahuan yang cukup sehingga menimbulkan kekagetan budaya, yang salah satunya menimbulkan keinginan dan konsumsi berlebihan akan produk hasil kemajuan teknologi dimana kurang dipahami oleh pengguna itu sendiri.(Tatang Mutaqqin, 2006). Hal ini membuktikan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membawa dampak negatif dalam perkembangan masyarakat dewasa ini. Pengharapan akan sesuatu yang lebih baik dalam kapasitas yang berlebihan salah satunya dapat menimbulkan gaya hidup bermewah- mewahan pada pola pikir masyarakat kita. Pemenuhan akan materi dengan cara yang berlebihan ini sematamata untuk mencapai kesejahteraan yang diidealkan oleh mereka. Dalam arti sederhana, nasionalisme adalah sikap mental dan tingkah laku individu atau masyarakat yang menunjukkan adanya loyalitas atau pengabdian  yang tinggi terhadap bangsa dan negaranya. Rasa ini sangat berhubungan dengan rasa patriotisme atau biasa disebut dengan rela berkorban. Rasa nasionalisme yang tidak diimbangi dengan rasa patriotisme berarti di dalam diri seseorang tidak sepenuhnya memiliki rasa nasionalisme. Sekarang nasionalisme sangat menjadi polemik di masyarakat khusunya para kalangan remaja Indonesia yang mulai kehilangan atau luntur rasa nasionalismenya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor misal arus globalisasi yang mulai merambah luas di kalangan remaja. Peristiwa ini harus dicegah dengan sungguh-sungguh, jika tidak hal ini akan berakibat pada rasa nasionalisme atau cinta tanah air pada kalangan remaja Indonesia.


Ada beberapa langkah atau cara untuk mengatasi arus globalisasi yang negatif ini, misal menyadarkan remaja untuk mencintai produk dalam negeri, menanamkan nilai-nilai Pancasila pada remaja dengan cara yang sebaik-baiknya, dan masih banyak lagi hal-hal yang dapat dilakukan.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah yang berjudul Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme Remaja di Indonesia ini yaitu:
1. Penulis ingin menginformasikan akan arti sesungguhnya dari globalisasi.
2. Penulis ingin menginformasikan akan arti sesungguhnya dari nasionalisme.
3. Penulis ingin mengidentifikasikan pengaruh-pengaruh positif dan negative yang ditimbulkan globalisasi terhadap rasa nasionalisme di Indonesia.
4. Penulis ingin mengidentifikasikan pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan globalisasi terhadap rasa nasionalisme remaja di Indonesia.
5. Penulis ingin memberikan cara atau solusi dalam menyikapi segala macam pengaruh yang ditimbulkan globalisasi terhadap rasa nasionalisme remaja di Indonesia.

1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang akan dijadikan rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan globalisasi?
2. Apa yang dimaksud dengan nasionalisme?
3. Bagaimana pengaruh positif dan negative yang ditimbulkan globalisasi
terhadap nasionalisme di Indonesia?
4. Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan globalisasi terhadap nasionalisme
remaja Indonesia?
5. Bagaimana cara menyikapi segala macam pengaruh globalisasi terhadap
nasionalisme remaja Indonesia?


BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Globalisasi
Pengertian globalisasi sendiri diambil dari kata “global” yang artinya universal. Ada sebagian yang berpendapat bahwa globalisasi merupakan proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara berada dalam ikatan yang semakin kuat untuk mewujudkan sebuah tatanan kehidupan baru atau kita bisa mengartikan sebagai kesatuan koeksistensi yang nantinya akan mengahpus batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Pengertian ini didukung oleh pihak yang mendukung terjadinya sebuah evolusi sosial ekonomi dan budaya serta tetap menjaga eksistensi dan pengaruhnya terhadap dunia terutama dunia ketiga. Stigma negatifdisematkan kepada globalisasi oleh para pendukung ide ini, globalisasi dipandang hanya evlolusi dari kapitalisme dimana Negara-negara kaya akan mengontrol perokonomian dunia sedangkan negara-negara kecil atau yang sering disebut
negara ketiga hanya dieksploitasi dan semakin terbenam karena tidak mempunyai daya saing.
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia.Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya. Dengan adanya globalisasi, intensitas hubungan masyarakat antara satu Negara dengan Negara yang lain menjadi semakin tinggi. Dengan demikian kecenderungan munculnya kejahatan yang bersifat transnasional semakin sering terjadi. Kejahatan-kejahatan tersebut antara lain terkait dengan masalah narkotika, money laundering (pencucian uang), peredaran dokumen keimigrasian palsu dan terorisme. Masalah-masalah tersebut berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya
bangsa yang selama ini dijunjung tinggi mulai memudar. Hal ini ditunjukkan dengan semakin meraja        lelanya peredaran narkotika dan psikotoprika sehingga sangat merusak kepribadian dan moral bangsa khususnya bagi generasi penerus bangsa. Jika hal tersebut tidak dapat dibendung maka akan mengganggu terhadap ketahanan nasional di segala aspek kehidupan bahkan akan menyebabkan lunturnya nilai-nilai identitas nasional.
2.2. Definisi Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris “nation”) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot. Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk mempertahankan negerinya, tempatnya hidup dan menggantungkan diri.
2.3. Pengaruh Positif dan Negatif Globalisasi terhadap Nilai-nilai Nasionalisme
Adapun pengaruh positif globalisasi yang ditimbulkan terhadap nilai- nilai nasionalisme di Indonesia yaitu:
1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.


2.4. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda
Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejalagejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang. Dari cara berpakaian banyak remaja-remaja kita yang berdandan seperti selebritis budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan dan memperlihatkan bagian tubuh. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan, gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Apa lagi bagi anak muda, internet sudah menjadi santapan mereka sehari-hari. Jika digunakan dengan semestinya tentu  memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan rugi.
Dan sekarang, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya.
Misal untuk membuka situs porno. Bukan hanya internet, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone. Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan.
Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati. Contoh nyata adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat. Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.
2.5. Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi terhadap Nasionalisme
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme sebagai berikut:
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaikbaiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, social budaya bangsa. Dengan adanya langkah-langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu
menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa.
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pengertian globalisasi sendiri diambil dari kata global yang artinya universal. Ada sebagain yang berpendapat bahwa globalisasi merupakan proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara berada dalam ikatan yang semakin kuat untuk mewujudkan sebuah tatanan kehidupan baru atau kita bisa mengatikan kesatuan ko-eksistensi yang nantinya akan mengahapus batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris “nation”) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Dampak positif globalisasi terhadap nasionalisme dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa Negara. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
Dampak negative yang ditimbulkan globalisasi yaitu globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll). Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat. Hal itu juga mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga.
Maka dari itu kita sebagai generasi muda harus pandai – pandai menyarin arus globalisasi yang masuk, agar tetap dapat sesuai dengan kebudayaan bangsa Indonesia.


Komentar

Popular Posts

Mengenal Ukuran Majalah, Brosur, Undangan dan Media cetak

Pada kebanyakan masyarakat umum yang biasanya suka membaca, melihat, bahkan menyimpan buku,  brosur  dan  majalah  ataupun  koran  sering mengabaikan hal-hal sepele yang mengarah pada masalah sebuah ukuran bentuk sebuah buku, majalah, brosur, poster dll. Adakalanya di suatu instansi, sekolah-sekolah, universitas  yang ingin membuat sebuah profil katalog atau majalah siswa dan brosur, tidak tahu seluk beluk ukuran kertas yang sebenarnya untuk disesuaikan dengan media percetakan dan  desain grafis . Sangat penting memperhatikan jenis kertas dan ukuran standar pembuatan Brosur, Majalah, Poster, Buku Kenangan, Lefleat, Undangan dll. BROSUR  : membuat brosur bentuk ukuran kertasnya ada beberapa pilihan yaitu  A4, F4, Letter  dan  Custom . Hal ini sangat di anjurkan daripada memakai ukuran seenaknya sendiri karena ketentuan ukuran tersebut sudah dikondisikan dengan ukuran kertas plano (kertas ukuran besar sebelum dipotong-potong menjadi bagian tertentu, biasanya dijual khusus untuk d

Syarat dan Ketentuan Membuat Majalah

Pada dasarnya membuat  majalah, koran,  brosur , lefleat  dan sejenisnya ada beberapa kesamaan dan satu tujuan bentuk formatnya. Berdasarkan pengalaman saya sendiri banyak kesalahan-kesalahan mendasar telah dibuat oleh para desainer awam atau pemula yang nota bene asal buat, asal jadi. Padahal dari segi pembuatan majalah misalnya harus ada aturan main yg lbh spesifik misalnya jumlah halaman, standar ukuran font, pengaturan gambar, pengaturan margin dll. Ada poin – poin penting yang berhasil saya kumpulkan dalam membuat majalah, koran, buku profil, dll.  yaitu : 1.  Tentukan jumlah halaman  yang akan di buat, atur jumlah halaman dengan cara dibagi menjadi kelipatan 4 misalnya : 12 halaman, 16 halaman, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, 48, 52, 56 dan seterusnya. Ingat !! berapapun yang anda inginkan jumlah halaman harus genap jika dibagi menjadi 4, hal ini dikarenakan untuk menghindari kelebihan atau kekurangan beberapa halaman kosong. 2.  Ukuran font  standar untuk isi majalah ada

Tohoshinki Lirik FULL

ETERNAL Gairoju wo matteru kohaku no leaf kaze ni sarawarete Yuku Sukoshi kogoete iru chiisa nakata sotto uwagi wo Kaketa Kimi no yasashii koe kimi no mujakinakao Marude Hidamari no you dakara Itsumademo mamoritaiyo boku no Ude no nakade Shiroi toiki kasanea wa senagara Afuredasu Kono omoi wo ima kimi ni sosoide Yawarakana toki wo kokoru Furu wasetekanjita Massuguna kotobai tomadotteru kimi wa Koneko no yousa Tsunaidate wo tsuyoku Nigiri kaeshi fui ni Amaeru suburi Kibou michiru asu wo Korekara waiisho ni egaite ike souna kigashita Dokomademo Habatakeruyo kimi no yume wo nosete Kako no namida Nuguisatte ageru Bokura wo michibiku youni Terashidasu ikari Gayoruginaku fukaku futari no omoi wo Musunda Toki ni kimi wo miushi nai sou ni Nattemo Hitomi to jireba utsuru shinjitsu Kono kisetsu Ga Atonando meguri kitemo Kawaranai kono ai wo Boku wa Chikauyo Dokomademo habatakeruyo kimi no yume wo Nosetekako no namida nuguisatte ageru Itsumademo Mamo