by : Kuchiki Rukia
Seluruh dunia mengagumi orang-orang yang berjiwa besar bagi negaranya. Namun apabila merugikan, mereka sangat-sangat mengutuk. Itulah yang disesali bukan sebagian orang tapi seluruh dunia. Kerugian negara terbesar adalah bila didalam kepemerintahan terdapat Tikus licik yang terus saja berkeliaran tatkala namanya disebut demikian karena memang Tikus gak pernah meminta ijin untuk mengambil makanan, sama dengan koruptor yang seenaknya memakan jatah kesejahteraan Rakyat.
Sungguh ironis nasib Bangsa mempunyai petinggi pemerintah yang menyebalkan. Mereka seperti Tikus yang menggigit kesana kemari miliyaran rupiah. Negara hutang kesana kesini menjelajahi negara-negara maju yang bersedia meminjami dana.
Tapi dasar Bangsa kita, setelah mendapat pinjaman. Ada aja alasan untuk pemotonganya. Ada yang biaya transpor lah, pajaklah, dana ini lah dana itulah. Uh..repot bin omong kosong. Apa mereka nggak melihat nasib Rakyatnya yang dibawah. Menderita, kurang jaminan hidup, tak layak pendidikan, sampai mati karena kelaparan
Aneh, pada dasarnya negara kita adalah negara yang kaya akan hasil panganya. Tapi, kok...
Kesejahteraan Rakyat kita mulai terancam sejak adanya krisis moneter di tahun1998. dimana Bangsa kita dihadapkan pada masalah ekonomi yang tidak berujung akhir. Hingga sistim kepemerintahan yang gak ada kebenaranya.
Tapi sejalan beriringya waktu yang lambat laun semakin cepat saja. Terbongkarnya kasus penyelewengan dana negara terkuak juga. Seperti menemukan sangkar Tikus yang banyak kotoranya.
Apa yang dilagukan slank memang benar adanya “Gosip Jalanan”. Orang senayan gak punya perasaan sukanya diruangan cari angan biar dapat uang jutaan miliyar...
Di kutip dari
jumát 08 agustus 2008
Komentar
Posting Komentar
Suwon wes komen