10 tahun lalu terasa berat buatku, bahkan 10 tahun setelahnya juga masih terasa berat.. "Merayakan hari jadi diri sendiri dengan sendirian di usia 32th" Hari ini banget aku pergi ke Sate Kelopo favorit di sebelah gedung Intiland dan siapa tahu ibu sang penjual sepertinya agak hafal wajahku bertanya " kok dewean ?", dalam hatiku hmm sepertinya aku selalu sendirian bu :') tapi terima kasih bu sudah mengajak aku bicara di hari ultahku itu sangat berarti. So, aku sangat bersyukur dengan usia yang begitu matang. Usia 23 tahun di 10 tahun lalu, diriku masih struggle dengan kehidupan, mulai mencari kerja, mencari jati diri, dapat kerja tapi gaji masih difokuskan ke rumah, gak fokus buat nikah karena kepikiran karena belum stabil semuanya, quarter life crisis walaupun sampai sekarang tapi, setidaknya aku bersyukur sudah melewati fase itu. Tapi itu 10 tahun lalu. Sekarang? jadi dewasa itu penuh dengan pertimbangan, udah 10 tahun bekerja tapi nggak naik-naik jabatan ehhh
Story from Another Story : Realitas Dari Sebuah Cinta Apakah kamu pengguna Quora? mungkin pernah membaca cerita-cerita kehidupan yang membuat hati turut berempati. Aku mendengarkan kisah ini dari cerita lain di sekitarku. Apa yang membuat paling bersyukur dari kisahku yang masih begini-begini saja? ada cerita orang lain yang membuatku paling merasa beruntung dan bersyukur. Ada sebuah rumah tangga yang tampak bahagia di awal. Di dalam sebuah lingkungan, sang istri menggunakan nama depan suami. Selama bertahun-tahun ia membawa nama tersebut untuk panggilanya. Tapi siapa tahu, suaminya telah meninggalkanya bertahun-tahun lamanya tanpa nafkah, padahal sang suami adalah seorang kepala dengan jabatan tinggi di dinas kantornya dengan gaji terbilang besar. Siapa sangka? sang suami malah selingkuh dan menikah lagi hingga memiliki anak. padahal dalam kedinasanya, personil tidak boleh poligami ataupun selingkuh karena begitu peraturanya. Sang istri tahu tapi bertahun-tahun diam tidak pernah mel